Egbert dari Wessex

Egbert
Nama Egbert, dibaca Ecgbriht, dari tahun 827 berasal dari Anglo-Saxon Chronicle
Raja Wessex
Berkuasa802–839
PendahuluBeorhtric
PenerusÆthelwulf
Informasi pribadi
Pemakaman
Winchester
WangsaIstana Wessex
AyahEalhmund
AnakÆthelwulf

Egbert (juga dibaca Ecgberht atau Ecgbriht) merupakan Raja Wessex dari tahun 802 sampai dengan tahun 839. Ayahnya adalah Ealhmund dari Kent. Pada tahun 780 Egbert dipaksa kepengasingan oleh Offa dari Mercia dan Beorhtric dari Wessex, tetapi atas kematian Beorhtric pada tahun 802 Egbert kembali dan naik ke atas tahta.

Sedikit yang diketahui pada 20 tahun pertama pada masa pemerintahan Egbert, tetapi diperkirakan bahwa ia dapat mengatur kemerdekaan Wessex melawan kerajaan Mercia, yang pada saat itu mendominasi kerajaan Inggris selatan. Pada tahun 825 Egbert mengalahkan Beornwulf dari Mercia dan mengakhiri Supremasi Mercia di dalam Perang Ellandun, dan memproses untuk mengambil alih kontrol dependensi Mercia di bagian tenggara Inggris. Pada tahun 829 Egbert mengalahkan Wiglaf dari Mercia dan mengusirnya keluar dari kerajaannya, untuk sementara memerintah Mercia secara langsung. Kemudian pada tahun itu Egbert menerima submisi raja Northumbria di Dore, dekat Sheffield. Di dalam Riwayat Anglo-Saxon akhirnya menjelaskan Egbert sebagai bretwalda, atau "Pemimpin Britania."

Egbert tidak dapat menjaga posisi dominan ini, dan dalam waktu setahun Wiglaf mendapat tahta Mercia. Namun, Wessex mempertahankan kontrol atas Kent, Sussex dan Surrey; wilayah-wilayah tersebut diberikan kepada putra Egbert Æthelwulf untuk memerintah sebagai wakil raja dibawah Egbert. Ketika Egbert wafat pada tahun 839, Æthelwulf menggantikannya; kerajaan-kerajaan bagian tenggara akhirnya diserap kedalam kerajaan Wessex setelah kematian Æthelwulf pada tahun 858.

Referensi

Sumber Pertama
  • Swanton, Michael (1996). The Anglo-Saxon Chronicle. New York: Routledge. ISBN 0-415-92129-5. 
  • Egbert's charters at Anglo-Saxons.net
Sumber Kedua
  • Abels, Richard (2005). Alfred the Great: War, Kingship and Culture in Anglo-Saxon England. Longman. ISBN 0-582-04047-7. 
  • Campbell, James (1991). The Anglo-Saxons. London: Penguin Books. ISBN 0-14-014395-5.  Parameter |coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan (|author= yang disarankan) (bantuan)
  • Fletcher, Richard (1989). Who's Who in Roman Britain and Anglo-Saxon England. Shepheard-Walwyn. ISBN 0-85683-089-5. 
  • Higham, N.J. (2001). Edward the Elder. Routledge. ISBN 0-415-21496-3) Periksa nilai: invalid character |isbn= (bantuan).  Parameter |coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan (|author= yang disarankan) (bantuan)
  • Hunter Blair, Peter (1966). Roman Britain and Early England: 55 B.C. - A.D. 871. W.W. Norton & Company. ISBN 0-393-00361-2. 
  • Kirby, D.P. (1992). The Earliest English Kings. London: Routledge. ISBN 0-415-09086-5. 
  • Payton, Philip (2004). Cornwall: A History. Cornwall Editions. ISBN 1-904880-00-2. 
  • Stenton, Frank M. (1971). Anglo-Saxon England. Oxford: Clarendon Press. ISBN 0-19-821716-1. 
  • Whitelock, Dorothy (1968). English Historical Documents v.l. c.500–1042. London: Eyre & Spottiswoode. 
  • Wormald, Patrick (1983). Ideal and Reality in Frankish and Anglo-Saxon Society. Oxford. ISBN 0631126619.  Parameter |coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan (|author= yang disarankan) (bantuan)
  • Yorke, Barbara (1990). Kings and Kingdoms of Early Anglo-Saxon England. London: Seaby. ISBN 1-85264-027-8. 
  • Yorke, Barbara (1995). Wessex in the Early Middle Ages. London: Leicester University Press. ISBN 0-7185-1856-X.