Jarak tempuh bahan pangan

Bagian dari seri tentang
Ekonomi lingkungan
Konsep
  • Akuntansi hijau
  • Ekonomi hijau
  • Perdagangan hijau
  • Perdagangan ramah lingkungan
  • Pekerjaan hijau
  • Perusahaan ramah lingkungan
  • Environmentalisme fiskal
  • Keuangan ramah lingkungan
  • Energi terbarukan
Kebijakan
  • Green New Deal
  • Pariwisata berkelanjutan
  • Pajak lingkungan
  • Pengukuran bersih
  • Pajak Pigovian
  • Reformasi harga lingkungan
  • Tarif lingkungan
Dinamika
  • Komersialisasi energi terbarukan
  • Biaya pemangkasan marjinal
  • Paradoks hijau
  • Politik hijau
  • Hipotesis surga polusi
Karbon
  • l
  • b
  • s

Jarak tempuh bahan pangan (food miles) adalah jarak tempuh transportasi atau distribusi bahan pangan sejak waktu produksinya hingga mencapai konsumen. Jarak tempuh ini digunakan sebagai salah satu faktor untuk menilai dampak lingkungan dari bahan pangan, termasuk dampaknya terhadap pemanasan global.[1] Konsepnya dicetuskan pada awal 1990-an di Inggris oleh Tim Lang[2] dari Sustainable Agriculture Food and Environment (SAFE) Alliance dan pertama kali muncul dalam laporan tercetak “The Food Miles Report: The dangers of long-distance food transport”, yang ditulis oleh Angela Paxton.[3][4]

Catatan kaki

  1. ^ Engelhaupt, E (2008). "Do food miles matter?". Environmental Science & Technology. 42: 3482. doi:10.1021/es087190e. 
  2. ^ Lang, T. (2006). 'locale / global (food miles)’, Slow Food (Bra, Cuneo Italy), 19, May 2006, p.94-97
  3. ^ Paxton, A (1994). The Food Miles Report: The dangers of long-distance food transport. SAFE Alliance, London, UK. http://www.sustainweb.org/publications/?id=191
  4. ^ Iles, A. (2005). Learning in sustainable agriculture: Food miles and missing objects. Environmental Values, 14, 163-83


Ikon rintisan

Artikel bertopik lingkungan ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s