Kuro

Kuro
Polydactylus octonemus
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Animalia
Filum:
Chordata
Kelas:
Actinopterygii
Ordo:
Perciformes
Famili:
Polynemidae

Rafinesque, 1815[1]
Genus

Eleutheronema
Filimanus
Galeoides
Leptomelanosoma
Parapolynemus
Pentanemus
Polydactylus
Polynemus
Lihat teks untuk spesies-spesiesnya.

Kuro (atau kurau) adalah nama umum bagi sekelompok ikan laut yang tergolong ke dalam famili Polynemidae.[2] Menyebar di perairan tropis hingga ugahari, umumnya ikan-ikan ini berwarna keperakan dan biasa hidup bergerombol. Jenis-jenis kuro bisa ditemukan pada saat air pasang tetapi tidak terlalu tinggi, dan biasanya pada kondisi air yang lumayan jernih.

Terdiri dari delapan genus dan sekitar 38 spesies, jenis-jenisnya antara lain meliputi senangin (Eleutheronema tetradactylum), senohong (Leptomelanosoma indicum), sumbal (Polydactylus plebeius), dan masih banyak lagi. Kuro merupakan ikan tangkapan nelayan yang penting, sekaligus populer sebagai ikan pancingan. Dalam bahasa Inggris ikan-ikan ini dikenal sebagai Threadfin.

Pengenalan

Ikan yang berukuran sedang hingga besar. Panjang tubuhnya bervariasi mulai dari sekitar 20 sentimeter (7,9 in) pada kuro sirip-hitam (Polydactylus nigripinnis) hingga mencapai 200 sentimeter (79 in) pada senangin dan kuro afrika raksasa (Polydactylus quadrifilis).

Kuro umumnya bertubuh memanjang serupa torpedo, dengan tipe mulut inferior, berada di bawah moncong. Sirip punggung dengan jari-jari keras (duri) terletak di depan, terpisah dari sirip punggung berjari-jari lunak di sebelah belakangnya. Sirip ekornya menggarpu dalam, pertanda ikan-ikan ini perenang yang cepat dan lincah. Sirip dadanya khas, terbagi menjadi dua bagian; yang sebelah atas berbentuk biasa, normal sebagaimana sirip dada ikan pada umumnya. Namun yang sebelah bawah terpecah-pecah ke dalam 3-7 helai jumbai-jumbai panjang serupa cambuk pendek. Pada Polynemus jumbai ini bahkan berjumlah hingga 15 helai, dan pada ikan janggut (Polynemus dubius) tiga helai di antaranya memanjang hingga melebihi ekornya.[2]

Dari jumbai-jumbai yang khas itu timbul sebutan threadfin dalam bahasa Inggris dan nama sukunya, Polynemidae, yang diambil dari bahasa Gerika: poly yang berarti ‘banyak’ dan nema yang berarti ‘benang’. Melalui adanya jumbai-jumbai ini pula, kuro dibedakan dari ikan-ikan lain yang serupa seperti kerabat belanak (suku Mugilidae) dan kerabat bandeng (suku Chanidae).

Habitat dan kebiasaan

Kuro acap mengunjungi perairan terbuka yang dangkal, dengan dasar berpasir, berlumpur atau tanah liat; jarang-jarang berkeliaran di sekitar terumbu karang. Jumbai sirip dadanya agaknya berguna dalam menemukan mangsanya yang berdiam dalam endapan lumpur atau pasir halus. Bersifat eurihalin, kuro dapat mentolerir kisaran salinitas (kadar garam) yang lebar yang memungkinkan ikan laut ini menjelajah masuk ke estuaria dan bahkan ke aliran sungai. Kuro terutama memangsa krustasea dan ikan-ikan yang lebih kecil.

Kuro diperkirakan memijah di laut lepas, membiarkan ribuan telur-telurnya yang lembut melayang-layang di air laut, terus mengikuti arus dan gelombang hingga saatnya menetas.

Spesies dan agihan

Senangin (Eleutheronema tetradactylum)

Sejauh ini telah tercatat 41 spesies dalam delapan genera:[3]

  • Genus Eleutheronema
  • Genus Filimanus
    • Filimanus heptadactyla (Cuvier, 1829). Di kawasan Pasifik Barat, Thailand hingga ke Papua Nugini.
    • Filimanus hexanema (Cuvier, 1829). Jawa
    • Filimanus perplexa Feltes, 1991. Dari Laut Andaman hingga ke perairan Indonesia barat.
    • Filimanus sealei (Jordan & Richardson, 1910). Perairan Pasifik Barat, dari Filipina hingga ke Kepulauan Solomon.
    • Filimanus similis Feltes, 1991. Pesisir Samudera Hindia, dari Pakistan hingga Laut Andaman.
    • Filimanus xanthonema (Valenciennes, 1831). Pesisir timur India hingga ke perairan Indonesia barat.
  • Genus Galeoides
  • Genus Leptomelanosoma
    • Leptomelanosoma indicum (Shaw, 1804), senohong. Samudera Hindia dan Pasifik Barat: dari Pakistan hingga Indonesia.
  • Genus Parapolynemus
    • Parapolynemus verekeri (Saville-Kent, 1889). Perairan Australia utara hingga Papua Nugini selatan.
  • Genus Pentanemus
  • Genus Polydactylus
    • Polydactylus approximans (Lay & Bennett, 1839). Perairan Pasifik Timur: Pantai Kalifornia hingga ke Peru.
    • Polydactylus bifurcus Motomura, Kimura & Iwatsuki, 2001. Indonesia (perairan Indo-Pasifik).
    • Polydactylus longipes Motomura, Okamoto & Iwatsuki, 2001. Filipina (Pasifik Barat).
    • Polydactylus macrochir (Günther, 1867). Perairan Australia utara hingga Papua Nugini selatan.
    • Polydactylus macrophthalmus (Bleeker, 1858). Indonesia (Pasifik Barat).
    • Polydactylus malagasyensis Motomura & Iwatsuki, 2001. Pantai timur Afrika.
    • Polydactylus microstomus (Bleeker, 1851). Perairan Indo-Pasifik: Srilanka hingga Kaledonia Baru.
    • Polydactylus mullani (Hora, 1926). Laut Arab.
    • Polydactylus multiradiatus (Günther, 1860). Perairan Australia utara hingga Papua Nugini selatan.
    • Polydactylus nigripinnis Munro, 1964, kuro sirip-hitam. Perairan Australia utara hingga Papua Nugini selatan.
    • Polydactylus octonemus (Girard, 1858). Perairan Atlantik barat: pantai New York hingga Yucatán.
    • Polydactylus oligodon (Günther, 1860). Atlantik barat: Florida hingga Brasilia.
    • Polydactylus opercularis Seale & Bean, 1907. Pasifik Timur: Kalifornia hingga Peru.
    • Polydactylus persicus Motomura & Iwatsuki, 2001. Teluk Persia.
    • Polydactylus plebeius (Broussonet, 1782), sumbal. Indo-Pasifik: Afrika Selatan hingga ke Kepulauan Polinesia.
    • Polydactylus quadrifilis (Cuvier, 1829), kuro afrika raksasa. Atlantik timur.
    • Polydactylus sexfilis (Valenciennes, 1831). Indo-Pasifik: Mauritius hingga Pulau Pitcairn.
    • Polydactylus sextarius (Bloch & Schneider, 1801). Indo-Pasifik: India hingga Papua Nugini.
    • Polydactylus siamensis Motomura, Iwatsuki & Yoshino, 2001. Indo-Pasifik: Thailand.
    • Polydactylus virginicus (Linnaeus, 1758). Atlantik barat: New Jersey hingga Brasilia.
  • Genus Polynemus
    • Polynemus aquilonaris Motomura, 2003. Asia Tenggara: Thailand, Kamboja, Vietnam dan Laos.
    • Polynemus bidentatus Motomura & Tsukawaki, 2006.
    • Polynemus dubius Bleeker, 1854, ikan janggut. Malaysia dan Indonesia.
    • Polynemus hornadayi Myers, 1936. Sarawak.
    • Polynemus kapuasensis Motomura and van Oijen, 2003. Endemik di Sungai Kapuas, Kalimantan Barat.
    • Polynemus melanochir Valenciennes, 1831.
      • Polynemus melanochir dulcis Motomura and Sabaj, 2002. Endemik di Danau Tonle Sap, Kamboja.
      • Polynemus melanochir melanochir Valenciennes, 1831. Hilir Sungai Mekong dan cabang-cabangnya, dan di Kalimantan.
    • Polynemus multifilis Temminck & Schlegel, 1843. Thailand dan Indonesia
    • Polynemus paradiseus Linnaeus, 1758. India hingga Thailand.

Catatan kaki

  1. ^ Richard van der Laan; William N. Eschmeyer; Ronald Fricke (2014). "Family-group names of Recent fishes". Zootaxa. 3882 (2): 001–230. doi:10.11646/zootaxa.3882.1.1 alt=Dapat diakses gratis. PMID 25543675.  Parameter |name-list-style= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  2. ^ a b Nontji, A. 1987. Laut Nusantara. Penerbit Djambatan, Jakarta. Hal. 280-281. ISBN 979-428-045-3
  3. ^ Motomura, H. 2004. Threadfins of the world. An annotated and illustrated catalogue of polynemid species known to date. Family Polynemidae. FAO Species Catalogue for Fishery Purposes. No. 3: 18. Rome, FAO. ISSN 1020-8682

Pranala luar

  • Fisheries Western Australia - Threadfins Fact Sheet
  • The Paradise threadfin, Polynemus paradiseus Diarsipkan 2004-02-17 di Wayback Machine.
  • Offshore aquaculture project yields a traditional Hawaiian delicacy
  • l
  • b
  • s
Kelompok-kelompok sumberdaya perikanan utama di Indonesia
Perairan bebas
Pelagis besar
Pelagis kecil
Demersal
Biota laut lain
Ikan air tawar
Atlantic cod

Lobster

Pacific oysters
Budi daya
Laut
Air tawar
Kategori:Ikan
Pengidentifikasi takson